
Manchester United menyelesaikan musim 2019/20 dengan baik. Setan Merah adalah tim yang paling dekat dengan Liverpool dan Manchester City. Melaju ke semifinal Piala FA dan Liga Europa juga bukan rekor buruk, meski mata uang di Old Trafford masih berupa trofi juara.
Kedatangan Bruno Fernandes di bursa transfer musim dingin memberi angin segar. 12 gol dan delapan assist dalam 22 penampilan musim lalu sangat mengesankan. Penampilan trio penyerang Marcus Rashford, Anthony Martial dan Mason Greenwood juga patut diperhatikan. Mereka mencetak 62 gol dan 28 assist musim lalu. Landasan kuat Man United dalam menyambut musim baru.
Namun musim 2020/21 tidak akan mudah. Kekuatan Liverpool sepertinya sulit untuk diturunkan. Performa Arsenal perlahan naik setelah Mikel Arteta mengambil alih sebagai manajer. Chelsea mendatangkan sejumlah pemain berkualitas ke bursa transfer ini. Kuda hitam seperti Leicester City dan Everton juga patut dipertimbangkan setelah meraup tiga poin di laga pertama.
Tautan streaming Liga Premier 2020/21
Man United tidak punya masalah signifikan dengan performa di lapangan. Kehadiran Bruno sebagai penghubung lini tengah dan lini depan membuat serangan Man United sangat hidup. Bruno mampu memainkan No. 10 dalam formasi 4-2-3-1, dibantu oleh Paul Pogba dan Nemanja Matic sebagai pemasok dari lini tengah.
Struktur 3-3-1-3 cukup efektif saat menyerang. Kehadiran Matic membantu duo bek tengah Harry Maguire dan Victor Lindelof untuk lebih mudah melaju dari lini depan. Pogba sering diisolasi saat lawan bertemu secara horizontal tetapi dua bek Aaron-Wan Bissaka dan Luke Shaw memberikan opsi di sayap. Bruno juga berada dalam posisi yang baik di antara garis-garis yang tersirat. Di garis depan, kolaborasi Rashford dan Martial yang sudah bermain bersama selama lima musim terlihat sangat mulus. Greenwood pun tak kesulitan memasuki skema Ole Gunnar Solskjaer.
Dalam hal pertahanan, Man United hanya terpaut 36 poin dari Man City (35) dan Liverpool (33). Duo Maguire dan Lindelof kuat, dibantu oleh perlindungan dari Matic sebagai gelandang bertahan. Kembalinya Dean Henderson setelah masa peminjaman yang sukses di Sheffield United diharapkan dapat memberikan persaingan yang sehat bagi David De Gea.
Persiapan Man United untuk musim baru terganggu oleh kasus di luar lapangan. Maguire bertengkar saat berlibur di Mykonos, Yunani. Ia bahkan harus melalui proses pengadilan. Greenwood melanggar protokol kesehatan ketika dia ditangkap karena membawa seorang wanita ke hotel saat membela tim nasional Inggris.
Jika melihat aktivitas transfer, Man United hanya mendatangkan Donny van de Beek dari Ajax. Meski baru berusia 23 tahun, pengalaman van de Beek di sepak bola papan atas Eropa tidak diragukan lagi. Van de Beek telah membuat 175 penampilan untuk Ajax. Musim lalu, dia mencatatkan dua angka dalam gol dan assist. Pemain 34,7 juta pound itu mencetak 10 gol dan 11 assist dalam 37 pertandingan.
Van de Beek adalah seorang gelandang serba bisa. Pada musim 2018/19, di mana Ajax berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions, van de Beek kerap tampil sebagai pemain nomor 10 dalam formasi 4-2-3-1. Musim lalu, setelah Frenkie de Jong pindah, van de Beek cukup fleksibel tetapi kebanyakan bertugas sebagai poros ganda.
Permainan khas Van de Beek sebagai nomor 10 sangat berbeda dengan permainan Bruno. Ia bermain lebih sederhana dan sering melakukan penetrasi untuk membantu Dusan Tadic sebagai striker. Misalnya, dua gol dicetak oleh van de Beek saat bermain di posisi ini. Dia terlihat sangat dekat dengan Tadic untuk memainkan kombinasi. Mirip dengan Tadic, Martial juga merupakan striker yang sangat lincah, memudahkan van de Beek untuk beradaptasi.
Melihat peran penting Bruno, tampaknya van de Beek hanya akan menjadi lapisan bagi Bruno di posisi ini. Tapi level van de Beek sudah pasti di atas Andreas Pereira, jadi Ole tidak perlu khawatir untuk berbalik. Bahkan van de Beek dapat memberikan variasi karena variasi permainan dengan Bruno.
Posisi yang mungkin dimainkan oleh van de Beek adalah poros ganda. Pertanyaan yang muncul, apakah dia lebih baik mengisi posisi Matic atau Pogba? Terlalu riskan untuk mengubah posisi Matic karena dia dan Pogba sama-sama merupakan gelandang serang. Namun jika melihat statistik atas van de Beek yang mencetak dua pertandingan per pertandingan musim lalu, hanya kalah dari Matic (2.2) dan Fred (2), bukan tidak mungkin jika Ole berani memasangkan van de Beek dan Pogba. Van de Beek bukanlah gelandang malas yang membantu pertahanan.
Jika dia menggantikan Pogba, dia menawarkan kekuatan baru untuk lini tengah Man United. Permainan yang jauh lebih sederhana dari Pogba dapat mempercepat perkembangan Man United, khususnya Man United yang suka melakukan serangan balik. Van de Beek juga pintar mencari ruang saat melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan. Dalam gol melawan Ado Den Haag ini, ia berhasil memanfaatkan ruang yang tersisa dari bek sayap lawan karena harus menjaga Jurgen Ekkelenkamp.
Tidak hanya mudah, van de Beek juga efektif untuk sentuhan pertama. Kreativitas dan penguasaan bola yang baik membuatnya kerap melakukan trik-trik untuk melewati lawan. Dalam laga pramusim melawan Aston Villa, van de Beek menyalip dua lawan dengan trik efektif. Meski kalah 0-1, momen ini cukup menghibur fans Man United.
<a href = "
https://twitter.com/ManUtd/status/1305173932262162434 ">
Alternatif penyusunan komposisi pemain Man United adalah 4-4-2 berlian. Dua punggung sayap energik dapat memperluas area bermain. Van de Beek dan Bruno bisa diberi kebebasan lebih untuk berkreasi dalam membantu duo Rashford dan Martial di lini depan. Sedangkan Pogba berperan pembuat game berbohong dan Matic sebagai penyeimbang.
Perlu diingat bahwa pasar bursa baru akan ditutup pada tanggal 5 Oktober. Aktivitas transfer Man United belum berakhir. Mereka masih berusaha untuk menangkap bintang Bundesliga Jadon Sancho. Rekor 20 gol dan 20 assist dalam 44 pertandingan bersama Borussia Dortmund musim lalu menjadi bukti kualitas Sancho. Sayap kanan berusia 20 tahun ini bisa jadi senjata berbahaya bagi Ole. Jika transfer selesai, Sancho akan menggantikan Greenwood dengan formasi 4-2-3-1.
Tidak ada sinyal bahaya bahwa Man United harus memperkuat posisi ini jika melihat performa impresif Greenwood musim lalu. Kehadiran Greenwood sebagai back-up player bisa menghambat perkembangan pemain berusia 18 tahun tersebut namun di sisi lain akan memberikan kedalaman skuat yang bagus untuk Man United. Pekerjaan rumah Ole adalah mengatur menit dan membuat para pemain senang jika Sancho dibawa masuk.
Posisi darurat yang harus diperkuat adalah mundur. Masalah Shaw bukanlah performa, itu cedera. Dia melewatkan 14 pertandingan musim lalu karena cedera. Secara keseluruhan, Shaw tidak bisa bermain dalam 113 pertandingan karena cedera sejak membela Man United sejak 2014. Pemuda Brandon Williams belum siap menjadi pemain kunci, apalagi setelah melakukan kesalahan fatal di semifinal Piala FA melawan Chelsea.
Posisi lain yang perlu diperkuat adalah gelandang bertahan dan bek tengah. Matic sudah tidak muda lagi, 32 tahun, sedangkan Scott McTominay dan Fred belum bisa berperan sebagai bek tambahan seperti Matic saat menyerang. Sedangkan duet bek tengah Maguire dan Lindelof sebenarnya cukup kuat namun Man United perlu meningkatkan kualitasnya jika ingin bersaing memperebutkan trofi. Jika tidak ada pemain yang tersedia, Man United tidak perlu terburu-buru, tetapi cepat atau lambat mereka perlu memperkuat kedua posisi tersebut.
*
Man United memiliki fondasi yang kuat untuk musim baru setelah tampil impresif di paruh kedua musim lalu. Secara taktis, Man United tidak memiliki kekurangan yang perlu dibenahi. Kedatangan van de Beek memperkuat kedalaman skuad dan memberikan variasi permainan. Faktor penting yang akan menentukan adalah transfer Sancho dan penambahan pemain di posisi bek kiri. Man United akan semakin kuat jika kedua persyaratan tersebut terpenuhi.